Satu minggu lalu, tepatnya tanggal
26-27 Oktober 2013, aku memulai petualangan baruku. Ketertarikanku pada dunia
menulis, membuatku memutuskan untuk mengikuti sebuah acara kepenulisan di
Jakarta. Acara yang bertajuk WTC atau Writing Tour of Cekers ini, adalah ajang
berkumpulnya para Cekers dari berbagai daerah untuk menambah wawasan mereka
dalam hal tulis menulis. Entah itu cerpen, puisi, ataupun skenario.
Exited
memang. Pada awalnya aku merasa minder ikut acara ini. Aku adalah anggota baru
disini. Apalagi, aku belum terlalu ngerti nulis dan karyaku sama sekali ga ada
yang di publish di majalah atau koran mana pun. Biasa, minder gitu. Tapi,
seseorang berhasil meyakinkanku dan akhirnya aku pun mengikuti acara ini.
Malam pertama di Markas CK |
Tema
WTC di tahun ke 2 ini adalah ‘Menulis Dengan Hati dan Hati-Hati’ dengan
narasumber, Bunda Reni Erina, Ayah Handoko F. Zainism, Abah Yoyok, serta dua
orang khusus yang mengajari kami tentang skenario, yaitu, Ka Andhika dan Ka
Nikotopia. Oia, acara ini diselenggarakan di Anyer. Tepatnya di sebuah villa
bernama Casa Krakatoa.
Hari
pertama sampai di Anyer, wah kami capek banget. Ternyata Jakarta-Anyer lama
juga ya. Ah, mungkin karena saat itu macet dan kondisi bis tak ber-AC, hingga
membuat kami kelelahan. Tapi untung saja, pemandangan indah di pantai Casa
Krakatoa seolah menghilangkan rasa lelah kami.
Nah,
tibalah saat pelatihan. Pelatihan pertama, dari Abah Yoyok dan Ayah Handoko
tentang puisi. Jujur, aku sebenernya nggak begitu ngerti tentang puisi. Apalagi
harus menulis puisi dengan diksi yang baik. Ah, aku paling lemah soal diksi.
Tapi berkat Ayah Han sama Abah, aku jadi sedikit tertarik dengan puisi.
Next,
ini yang paling ngebuat aku deg-degan. Pelatihan cerpen. Kata Bunda, ia akan mengkritik cerpen yang kurang memenuhi
syarat. Bagaimana aku nggak deg-degan. Aku buat cerpenku dadakan dan nggak
banyak pertimbangan. Pasti cerpenku dapet kritikan. Dan, benar saja. Cerpenku
yang berjudul ‘Playgirl Kelas Cendol’, mendapat urutan pertama yang menjadi
target kritik Bunda. Hxhxhx. Katanya, cerpenku sinetron banget! Ga masuk
logika! Oh My God, awalnya aku fikir, kok Bunda gitu ya… Tapi setelah melihat
cerpenku lagi, memang tidak masuk akal sih. Hehe. Yasudahlah, aku tidak
menyerah. Yang pasti, karena ikut pelatihan ini, aku jadi tahu kalo tiga hal penting
yang harus diperhatikan dalam menulis cerpen adalah Gaya, Alur, dan Logika.
Seperti yang Bunda Erin bilang. Kata-katanya
begitu lugas seolah menggetarkan hatiku. Hal itu semakin membuatku semangat
untuk menulis. Thank’s to Bunda…
Setelah
pelatihan kedua, kami diberi kebebasan untuk menikmati keindahan alam pantai
Anyer. Wah, teman-temanku tak menyia-nyiakan hal itu dengan langsung nyebur ke
air laut yang jernih. Sayang, aku udah keburu mandi jadi tak bisa ikut
bergabung bersama mereka. Tapi kami semua tak melewatkan moment indah itu.
Menikmati senja di pantai Casa Krakatoa. Itu adalah moment yang indah.
Menikmati senja di pantai Casa Krakatoa |
Bermain bersama... |
Tiba
malam hari selepas makan malam, kami berkumpul di pinggir kolam. Malam itu,
akan diumumkan juara lomba puisi dan cerpen. Wah, sayang sekali aku nggak
menang. Selamat buat para pemenang. Aku akan segera menyusul. Amiin…
Setelah
menikmati tidur yang lelap, selepas sarapan pagi, kami berkumpul untuk
mengikuti pelatihan menulis skenario yang di pandu oleh Ka Dhika dan Ka Niko. Wah,
sumpah aku baru tahu kalo dalam nulis skenario juga aturannya. Haha, makasih
banget buat Ka Dhika yang udah ngejelasin apa perbedaan yang paling menonjol
antara Novel dan Skenario. Dan karena berhasil menjawab pertanyaan di sesi
pertanyaan, yeay, akhirnya aku dapet doorprize! Hehe
Penyerahan hadiah oleh Ka Dhika |
Well,
nggak nyangka hari cepet banget berlalu. Rasanya berat meninggalkan tempat itu.
Suasananya tenang meski agak sedikit panas. Kamarnya nyaman, pemandangannya
indah, teman-teman yang ramah. Wah, aku bener-bener nggak mau balik rasanya.
Tapi, mau gimana lagi. Perpisahan memang tak ada yang mengasyikan.
Setelah
semua selesai berkemas, kami berkumpul untuk membagikan sertifikat, foto-foto
serta tanda tangan sebagai kenang-kenangan. Bener-bener mengharukan. Hal baru
buatku. Bertemu teman baru dari berbagai daerah. Ada orang Kalimantan yang
tinggal di Jakarta, Yogyakarta, Banten, Bogor, Jakarta, bahkan Bali! Ckckck,
semangat mereka untuk menambah ilmu tentang menulis bener-bener patut diacungi
jempol. Terlebih mereka semua ramah. Tak ada yang sombong meski karya mereka
pernah di publish di majalah. Ah, aku pasti akan merindukan kalian. Semangat
kalian membuat semangatku juga bangkit. Terimakasih ya, ini adalah mimpi kita.
Semoga ilmu yang didapat tidak hanya mengendap di memori dan terkubur bersama
kenangan lain. Semoga ilmu itu, bisa kita apresiasikan dalam bentuk karya yang
abadi… Love you… Fighting!!^^
Foto bersama sebelum pulang^^ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar