Sabtu,
19 Juli 2014, Auly—sahabat karibku—mengajakku ikut ke acara bukber bareng
temen-temen SD. Jujur, aku ingin sekali ikut. Sayangnya, aku memang sudah punya
janji dengan Mbak Tri, untuk buka bersama.
Keesokan
harinya (20/07), aku dan Auly pergi ke pasar untuk membeli buah. Rencananya,
kami ingin menjenguk Machan (Novi)—salah satu anggota D’Range Ice yang juga
teman SMA kami—di Eretan. Katanya, dia sakit tipes dan sedang istirahat total
di rumahnya. Ckckck, aku nggak ngebayangin sih, kok bisa ya, badan bongsor gitu
kena sakit? Hihi. Peace, Machan… J
Setelah
sedikit bernegosiasi dengan penjual buah mengenai harga buah, kita memutuskan
untuk membeli pisang dan jeruk. Btw, penjualnya pelit banget. Kita nawar harga
pisang gak dikasih diskon-diskon acan.
Untung aja, jeruknya bisa ditawar. Haha. Ibu-ibu banget sih, komplen masalah
harga. J
Oke,
buah pun sudah di tangan. Kami—aku dan Auly—kemudian langsung naik elp menuju
Eretan. Cukup lama sampai mobil yang kami tumpangi bergerak, kami
ngobrol-ngobrol. Ternyata eh ternyata, ibu guru TK ini (baca : Auly), belum
juga nyerah buat ngajakin bukber bareng temen SD. Selain ngomongin soal K-Pop,
dia juga selalu menyelingi dengan kata-kata bujukan supaya aku ikut bukber. Belakangan
sih, aku tahu. Ternyata, kayaknya dia ini mau buktiin sama Apip, Elin, Asep,
atau entah siapa saja teman SD yang ia temui malam sebelumnya, bahwa dia pasti
bisa ngebujuk aku untuk ikut bukber.
Well,
kami tiba di rumah Machan. Hampir tiga tahun nggak ketemu, rasanya agak asing
liat mukanya. Agak canggung juga, sih. Berbeda denganku, Auly terlihat lebih
akrab dengannya. Soalnya, dia sering nginep di kosan Machan kalo dia lagi di
Bandung. FYI aja ya, Machan ini kuliah di UPI, Bandung. Dia udah tingkat akhir
dan kabarnya, sakitnya ini masih ada hubungan dengan urusan skripsi. J
Jadilah,
reunian yang nggak direncanakan ini terjadi. Seperti acara reuni-reuni
biasanya, Machan yang saat itu kondisinya sudah membaik, mulai nyerocos tentang
masa-masa kami di DN. Tentu saja bukan hanya Machan. Aku dan Auly juga ikut
antusias kalau membicarakan soal masa lalu. Apalagi, soal gebetan pas SMA. Haha.
Jadi
jadi, setelah lama gak ketemu, ternyata Machan gak berubah. Kami semua ingat
masa-masa ngecengin gebetan. Berbeda dengan aku dan Auly, yang suka ngecengin
adik kelas (soalnya kami angkatan pertama dan nggak punya kakak kelas L),
si Machan ini, kecengannya guru. Anak DN angkatan 1 pasti tahu siapa guru yang
di maksud. Tapi, aku nggak boleh nyebutin di sini. Takut ada yang ngambek. Hihi.
Tawa
itu selalu ada di setiap cerita yang mengalir lembut dari bibir kami. Seolah ia
ikut mengiringi kebahagiaan kami saat itu. Ya, berawal dari ngobrolin kecengan,
guru-guru, DN, sampe-sampe topik berganti ke Running Man. Program variety show
Korea yang seru abis!!! Ternyata, kita bertiga sama-sama penggemar Running Man.
Auly dan Machan mengidolakan Kwang Soo. Sedangkan aku, tentu saja Kim Joong
Kook yang paling kuat. J
Oke,
sebenarnya, ada sesuatu yang mengganjal di hatiku tiap ketemu temen lama. Yang ngebuatku,
males dateng ke acara reuni-reuni itu. Ya, seperti bulan Ramadhan tiga tahun
lalu, saat temen-temen SMA mengadakan acara reuni di SMA kami—Da’I Annur. Saat itu,
aku berhasil dibujuk oleh anggota D’Range Ice lainnya—Machan, Indah, Auly dan
Bochil—untuk ikut acara itu. Aku setuju. Karena aku ingin sekali berkumpul
dengan mereka. kalau tidak salah, kami juga berjanji untuk membeli ice cream yang akan kami makan sama-sama
seperti saat kami SMA dulu. Sayangnya, rencana hanya tinggal rencana. Seperti
dugaanku, acara itu tak seindah bayangan mereka.
Masalah
pertama datang dari Machan yang tiba-tiba pulang. Dia bilang, ada masalah sama
pacarnya (padahal sebenernya dia lagi bête sama salah satu temen—entah siapa). Selanjutnya,
disusul dengan Indah dan Bochil—yang merupakan PANITIA acara tersebut—malah sibuk
mondar mandir dan nyuekin kami (baca : aku dan Auly). Auly sih, masih mending. Dia
kebagian tugas di dapur. Nah aku? Fiuh, bener-bener bête! Untung aja ada Icha
yang nemenin aku. Jujur ya, Icha juga sibuk. Tapi, dia nggak sampe nglupain
temen, kok. Malah ngajak-ngajak. Kalo kalian minta bantuan, aku juga dengan sukarela membantu. So, thank’s to Icha and buat kalian, aku udah maafin, kok. Semoga nanti, kita bisa bener-bener berkumpul ber-5 and ngabisin waktu bersama... J
Hm,
sorry. Tadi cuma intermezzo doang. Intinya sih, aku seneng bisa ketemu sama Machan
lagi—meski harus dalam keadaan yang kurang baik (baca : sakit). Karena
keasyikan ngobrol dan ketawa-ketawa, tak terasa waktu dua jam lebih udah
terlewat. Nah, si Auly ini minta pulang. Aku mengiyakannya karena matahari
sudah semakin panas saat itu.
Kami
berpamitan pada Machan dan keluarganya. Tak lupa, cipika-cipiki untuk terakhir
kalinya. Setalah itu, kami menyeberang dan kembali menunggu elp untuk pulang ke
Patrol City. Hihi. Tau nggak? Setelah di elp dalam perjalanan pulang, eh si
Auly maksa lagi buat ngajak aku ikut bukber. Bahkan saat kami berpisah jalan di
perempatan pun, dia sempat mengancam : “Pokoknya jam 4, ya! Kalo nggak ke
rumahku, aku yang ke rumahmu!”. OMG, jadilah aku mulai luluh dan terpaksa
membatalkan acaraku dengan Mbakku tersayang. Kufikir, toh nggak ada ruginya kan
datang ke acara itu? *semoga.
Sekian
dulu ya, postingannya. Nanti buat yang bukber, aku share di postingan
berikutnya. Bye bye… J
To be continue…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar