Fiuh,
akhir-akhir ini aku sibuk banget. Sibuknya sih sibuk aja ya. Ga pake BANGET. Tapi,
gara-gara mikirin sibuknya itu yang ngebuat aku lupa sama sesuatu yang sangat
penting. Sesuatu yang selama hampir sepuluh tahun ini, nggak pernah ku lupa.
Ulang tahun sahabatku tercinta.
Well,
kita emang udah nggak satu lokasi lagi. Maksudku, dia udah sama hidup dia yang
sekarang. Sibuk dengan kegiatan yang kini digelutinya. Aku juga sama. Sibuk dengan
sesuatu yang aku sendiri bingung sebenernya apa. Emang sih, kita masih saling
komunikasi sesekali. Menanyakan kabar dan basa-basi lainnya. Ya, biasa deh
kalau jauh kan bawaannya rindu ya? Apalagi sama sahabat yang hampir sepuluh
tahun selalu bareng sama kita.
Disaat
aku sibuk sama duniaku, ternyata aku ngerasa kesepian. Aku butuh seorang teman.
Aku mencoba menghubungi sahabatku ini. Tapi ternyata, mungkin dia sibuk dengan
kegiatannya yang sekarang. Ia seperti tak terlalu peduli padaku. Ah, mungkin
juga ini salahku karena aku pun jarang menghubunginya. Aku hanya mencoba
menjalin hubungan yang baik lagi dengannya.
Aku
mencoba mencari tahu kenapa ia bersikap seperti itu dan mencoba
menggabungkannya dengan cerita kita di masalalu. Mungkin dia memang marah
padaku. Entahlah! Aku hanya bisa menarik kesimpulan bahwa mungkin ia sombong
dengan apa yang dimilikinya sekarang. Ia telah memiliki banyak teman hingga ia
tak mempedulikanku lagi. Ya, mungkin!
Semenjak
saat itu, aku pun memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Ini hanya akan
menambah kesibukanku saja. Setelah itu, aku kembali berkutat dengan
kesibukanku. Namun, saat aku tengah istirahat sejenak dan membuka-buka beranda
facebook lamaku, aku menemukan status adik sahabatku yang mengucapkan ulang
tahun pada seseorang dengan men-tag nama facebook sahabatku. Aku perhatikan
sejenak. ‘Siapa yang ulang tahun?’ fikirku saat itu. Aku kembali membaca status
facebook adik sahabatku itu dengan seksama.
Astaghfirullahhaladzim…
Tamparan itu terasa begitu keras di wajahku. Seperti sebuah petir yang
tiba-tiba menyambar hatiku. Aku terkejut. Benar! Kemarin adalah ulang tahunnya.
Ulang tahun sahabatku. Hal yang selama sepuluh tahun terakhir ini tak pernah
kulupa. Mendadak hatiku luruh. Betapa aku terlalu dibutakan oleh dugaan-dugaan
yang belum tentu kebenarannya.
Aku
segera mengambil hapeku. Mengiriminya sms ucapan selamat ulang tahun sekaligus
meminta maaf. Air mataku mengalir menyesali apa yang telah terjadi. Lama tak
ada balas membuatku khawatir dia akan marah dan membenciku. Tapi kemudian,
sebuah sms masuk membuatku tersenyum. Ia bilang ia memaafkanku. Ya Allah, hal penting
apa kiranya yang membuatku melupakan hari ulang tahun sahabatku? Sepenting itukah
hingga aku bisa melupakan hal yang sudah hampir sepuluh tahun ini selalu ku
ingat? Dan lagi, punya hak apa aku men-judge
hal-hal buruk tentang sahabatku sendiri?
Sahabat,
maafkan aku. Hal ini benar-benar menjadi sebuah pelajaran berharga untukku.
Meski aku melupakan ulang tahunmu kali ini, namun aku tak melupakan bahwa kau
sahabatku. Seseorang yang dulu selalu ada untukku, dan semoga akan selalu
begitu. Maaf, bila aku bukanlah seorang sahabat yang baik. Sekali lagi, selamat
ulang tahun, sehat dan sukses selalu. Jangan pernah menyerah mengejar mimpimu.
Fighting!!^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar