Rabu, 25 Desember 2013

Maafkan Aku, Sahabat...



Fiuh, akhir-akhir ini aku sibuk banget. Sibuknya sih sibuk aja ya. Ga pake BANGET. Tapi, gara-gara mikirin sibuknya itu yang ngebuat aku lupa sama sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang selama hampir sepuluh tahun ini, nggak pernah ku lupa. Ulang tahun sahabatku tercinta.
Well, kita emang udah nggak satu lokasi lagi. Maksudku, dia udah sama hidup dia yang sekarang. Sibuk dengan kegiatan yang kini digelutinya. Aku juga sama. Sibuk dengan sesuatu yang aku sendiri bingung sebenernya apa. Emang sih, kita masih saling komunikasi sesekali. Menanyakan kabar dan basa-basi lainnya. Ya, biasa deh kalau jauh kan bawaannya rindu ya? Apalagi sama sahabat yang hampir sepuluh tahun selalu bareng sama kita.
Disaat aku sibuk sama duniaku, ternyata aku ngerasa kesepian. Aku butuh seorang teman. Aku mencoba menghubungi sahabatku ini. Tapi ternyata, mungkin dia sibuk dengan kegiatannya yang sekarang. Ia seperti tak terlalu peduli padaku. Ah, mungkin juga ini salahku karena aku pun jarang menghubunginya. Aku hanya mencoba menjalin hubungan yang baik lagi dengannya.
Aku mencoba mencari tahu kenapa ia bersikap seperti itu dan mencoba menggabungkannya dengan cerita kita di masalalu. Mungkin dia memang marah padaku. Entahlah! Aku hanya bisa menarik kesimpulan bahwa mungkin ia sombong dengan apa yang dimilikinya sekarang. Ia telah memiliki banyak teman hingga ia tak mempedulikanku lagi. Ya, mungkin!
Semenjak saat itu, aku pun memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Ini hanya akan menambah kesibukanku saja. Setelah itu, aku kembali berkutat dengan kesibukanku. Namun, saat aku tengah istirahat sejenak dan membuka-buka beranda facebook lamaku, aku menemukan status adik sahabatku yang mengucapkan ulang tahun pada seseorang dengan men-tag nama facebook sahabatku. Aku perhatikan sejenak. ‘Siapa yang ulang tahun?’ fikirku saat itu. Aku kembali membaca status facebook adik sahabatku itu dengan seksama.
Astaghfirullahhaladzim… Tamparan itu terasa begitu keras di wajahku. Seperti sebuah petir yang tiba-tiba menyambar hatiku. Aku terkejut. Benar! Kemarin adalah ulang tahunnya. Ulang tahun sahabatku. Hal yang selama sepuluh tahun terakhir ini tak pernah kulupa. Mendadak hatiku luruh. Betapa aku terlalu dibutakan oleh dugaan-dugaan yang belum tentu kebenarannya.
Aku segera mengambil hapeku. Mengiriminya sms ucapan selamat ulang tahun sekaligus meminta maaf. Air mataku mengalir menyesali apa yang telah terjadi. Lama tak ada balas membuatku khawatir dia akan marah dan membenciku. Tapi kemudian, sebuah sms masuk membuatku tersenyum. Ia bilang ia memaafkanku. Ya Allah, hal penting apa kiranya yang membuatku melupakan hari ulang tahun sahabatku? Sepenting itukah hingga aku bisa melupakan hal yang sudah hampir sepuluh tahun ini selalu ku ingat? Dan lagi, punya hak apa aku men-judge hal-hal buruk tentang sahabatku sendiri?
Sahabat, maafkan aku. Hal ini benar-benar menjadi sebuah pelajaran berharga untukku. Meski aku melupakan ulang tahunmu kali ini, namun aku tak melupakan bahwa kau sahabatku. Seseorang yang dulu selalu ada untukku, dan semoga akan selalu begitu. Maaf, bila aku bukanlah seorang sahabat yang baik. Sekali lagi, selamat ulang tahun, sehat dan sukses selalu. Jangan pernah menyerah mengejar mimpimu. Fighting!!^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar